WASHINGTON, TELIKSANDI.ID – Presiden Donald Trump menjamu Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan hari Rabu dan menyatakan dirinya “penggemar berat” dari pemimpin kuat Turki itu, di tengah badai pemakzulan.
Erdogan tiba di Washington hari Selasa, satu hari dari jadwal yang ditetapkan Trump, dan datang di tengah hubungan antara AS dan Turki yang menegang.
Hubungan AS-Turki mencapai titik terendah di tengah ketidaksepakatan mengenai Suriah dan pembelian sistem rudal Rusia oleh Ankara.
“Turki mengakuisisi senjata militer canggih Rusia, seperti S-400, menciptakan beberapa tantangan yang sangat serius bagi kita,” demikian aku Trump dalam konferensi pers bersama, berdiri di samping Erdogan.
“Mudah-mudahan, kita akan dapat menyelesaikan situasi itu, ” tambah Trump dikutip Voice of America.
Selama pertemuan di Ruang Oval, Trump berulang kali mengatakan kepada Erdogan “suatu kehormatan” untuk menjamu dia dan menggembar-gemborkan persahabatan mereka, meskipun ada oposisi bipartisan luas terhadap kunjungan di Kongres dan kekhawatiran tentang serbuan Turki ke Suriah.
Trump berharap untuk membersihkan hawa dengan mengundang anggota kongres yang sebelumnya menentang Erdogan, salah satunya anggota parlemen dari Partai Republik Lindsey Graham ke Gedung Putih untuk pertemuan yang tidak biasa di sore hari untuk membahas beberapa masalah paling sulit.
“Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa bagi rakyat Turki,” kata Trump, kemudian menambahkan bahwa Erdogan memiliki “hubungan yang hebat dengan Kurdi,” sebuah kelompok yang dianggap teroris oleh Turki kutip CNN.
“Saya penggemar berat Presiden (Erdogan),” ujar Trump pada awal konferensi pers bersama seperti dikutip dari AFP.
Menurut Trump, Turki merupakan sekutu penting AS di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). “Turki seperti yang diketahui semua orang adalah sekutu di NATO dan mitra strategis Amerika Serikat,” ujarnya.
Kunjungan Erdoğan ke Gedung Putih – satu bulan setelah penarikan pasukan AS dari Suriah oleh Trump memicu serangan Turki – sudah diatur untuk membuat gelombang sebelum Partai Demokrat mengumumkan mereka akan memulai sidang pemakzulan pada hari yang sama.
Kehadiran Erdogan tiba pada saat mengeluarkan ancaman bagi para pemimpin Eropa, bahwa ia akan mengirim tahanan Daesh (ISIS) kembali ke negara-negara Eropa jika Eropa tidak menghentikan sanksi atas pengeboran Turki di Mediterania.
Sejal Mei, Turki memulai kegiatan pengeboran di Kepulauan Mediterania, sebagai temuan sumber minyak terbesar, yang membuat Barat meradang, termasuk ancaman dari Uni Eropa.
Bagaimanapun, setiap perkembangan positif dari pertemuan hari Rabu dengan Erdogan, dapat membantu Trump mengalihkan perhatian dari proses pemakzulan di Capitol Hill, kutip Fox News. (Red)