TEGAL | TELIKSANDI.id – Indikasi dugaan Korupsi Ketahanan Pangan Di Desa Guci Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. (21/2/2025) berdasarkan Penyulusuran Awak Media Di dapatkan Imformasi dari narasumber terkait adanya dugaan penyelewengan dana bantuan pemerintah berupa ketahanan pangan di anggaran tahun 2023.
Untuk pengembangan pengemukan ternak kambing yang di salurkan bumdes di kelompok usaha tani bersama (KUTB) Desa guci kecamatan bumjawa kabupaten tegal jawa tengah pada Tahun 2023 pemerintah memberikan bantuan program pengemukan hewan kambing.
Menurut informasi yang di terima dari Berbagai nara sumber ke awak Media Jumlah kambing tersebut sebanyak 60 ekor dan berdasarkan imformasi dari narasumber pula, menyebutkan bahwa kambing tersebut telah terjual.
Namun? Hingga saat ini belum di ketemukan kejelasannya uang hasil penjualan kambing tersebut, karena tidak ada transparansi terkait dan tidak adanya data pelaporan dana hasil penjualan kambing tersebut kepada BPD setempat.
Kepala Desa Guci, Bpk. Hj. sholeh, saat di hubungi media melalaui telpon saluler mengatakan pihaknya sedang ada keperluan lain dan menyarankan Team Media untuk menemui BPD pada hari jumat saja.
“Sementara itu Hasemi mengatakan, bahwa terkait penjualan kambing bantuan pemerintah di tahun 2023 dirinya tidak mengetahui hal tersebut, menurut Hasemi dirinya baru menjabat sebagai BPD akhir bulan Desember Tahun 2024 yang lalu. dan sebelum menjabat BPD Hasemi aktif dikarang taruna. Jadi tidak tau adanya penjualan kambing tersebut” uangkap Hasemi.
Ia pun mengatakan, bahwa bantuan itu bukan 60 ekor melain kan 40 ekor kambing, sedangkan bentuk fisik atau dokumentasi pihaknya tidak mengetahui sama sekali hanya tau dari kabar yang beredar di masyarakat.
Warga masyarakat dan narasumber menyampaikan ke pihak Media: menginginkan adanya transparasi dan keterbukaan pihak pemerintah desa setempat / pihak terkait berdasarkan Program ketahanan pangan bantuaan pemerintah berbentuk kambing.
agar hal ini tidak akan menjadi isu-isu panas dugaan korupsi yang berkembang di warga dan masyarakat desa setempat. (Red/Lia)
