Gonjang-ganjing di Pemerintahan Jokowi yang ingin melibatkan kaum millennial masuk di Kabinetnya, menuai tanda tanya, antara mampukah dan Siapakah?

Seperti apa yang pernah terjadi beberapa tahun lalu, Pada saat kita mendengar nama Zumi Zola yang merupakan anak muda bangsa yang harusnya menjadi panutan bagi kaum millennial seangkatannya, justru terjerat kasus gratifikasi yang membuat tombak negeri yang kita bangga-banggakan selama ini sudah runtuh dan terkoyak.

Yang menjadi pertanyaan, apa jika masih muda dia akan lebih enerjik dan jauh dari keinginan berbuat korup?. Entahlah, yang menjadi pokok persoalan dari sudut pandang semua orang pasti berbeda. Bisa di katakan jika masih muda tentunya ingin yang tak kenal kompromi, jika di suruh mengambil kebijakan yang menyimpang tentunya selalu menolak. Karena masih muda belum banyak nafsu kebutuhan, namun perkiraan itu justru kadang keliru.

Coba tebak dan tengok sejenak, banyak remaja yang larut dalam dunia gemerlap, jika di lihat seperti kasus yang baru saja ramai di perbincangkan, dan kini sudah keluar dari rutan, ya sebut saja Vanessa Angle artis yang terjerat prostitusi online, dia millennial juga bukan? Hanya mengejar gaya hiduplah Vanessa Angle terjerat dalam kasus itu.

Rasanya ingin mengubah revolusi mental menjadi revolusi nurani, bagaimana tidak? Mental itu berkonotasi yang berarti berani. Jika berani dalam hal buruk bagaimana? Namun rasanya lebih cocok bila nurani yang di revolusi, tentunya akan mengarah ke subtansi bersih, yang bersifat memakai hati. Bagaimana jika kita tidak punya hati? Bagaimana pula Tex Book Thingking anak millennial sekarang? Mereka terlanjur di cekoki budaya serba instan yang di pelopori mudahnya jalur media sosial.

Kaum millennial yang hedonis, bangunlah jiwa kalian, lihat air mata para pejuang zaman dulu. Mereka tak rela jika anak cucu kita sebagai generasi penerus bangsa hanya berdiam diri dan tergantung dengan bangsa lain. Bersusah payahlah dalam mengubah negeri ini dengan banyak hal. Cukup mengubah diri sendiri menjadi pribadi yang lebih beradad dan menjunjung nilai-nilai moral serta Agama yang ada. Pakailah akal yang sehat berdasarkan nurani.

Harapan saya pribadi, dalam tulisan ini ingin mengajak kaum millennial jangan sampai mengalami krisis moral yang mengkhawatirkan. Dari mulai anak muda yang duduk di kursi-kursi tinggi dalam Pemerintahan, mampu menjadi anak-anak muda yang bisa di banggakan. Ayolah bangun negerimu jangan sampai menjadi kacung di negeri sendiri.

Ya, kami ingin melihat bangsa ini menjadi negeri yang aman, damai, dan rakyat pun bahagia. Persiapkan diri kalian jangan hanya menjadi pecundang dan sampah di negeri ini, jauhi narkoba dan jauhi pula hal-hal negatif lainnya. Lihat negara lain sudah maju, mereka begitu peduli akan negerinya, bukan menjadi negara yang suka hutang, bukan negara yang terjajah di negeri sendiri. (***)