TELIKSANDI
NEWS TICKER

Riyadi Setyawan, Jejak Persahabatan dan Spirit Wayang di Forum Internasional

Jumat, 26 September 2025 | 12:48 pm
Reporter:
Posted by: Jo Han
Dibaca: 37

Yogyakarta – Suasana Teater Arena Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta pada Rabu (24/9/2025) terasa istimewa. Dalam Sarasehan Pedalangan Internasional bertema “Wayang dalam Dunia Serba Layar”, hadir sosok yang tak asing bagi dunia pendidikan dan budaya, Riyadi Setyawan, guru Seni Budaya MAN 2 Bantul.

Acara yang digelar oleh Dinas Kebudayaan DIY bekerja sama dengan ISI Yogyakarta dan Pepadi ini merupakan bagian dari Jogja International Folklore Heritage (JIFH) serta Dies Natalis ISI Yogyakarta. Sarasehan ini mempertemukan tiga pakar besar: Dr. Katryn Emerson dari Amerika Serikat – seorang penerjemah ulung bahasa wayang ke dalam bahasa Inggris sekaligus pendiri Sanggar Ekalaya di Klodran, Surakarta; Jan Mrazek dari National University of Singapore (NUS), peneliti seni pertunjukan Asia Tenggara; serta Prof. Hanggar Budi Prasetyo, maestro akademisi Indonesia.

Kehadiran Riyadi ternyata membawa warna tersendiri. Hubungan akrab yang telah lama terjalin dengan Katryn Emerson dan Jan Mrazek membuat suasana diskusi menjadi lebih hangat. Katryn bahkan menyampaikan apresiasi khusus, “Pak Riyadi adalah sahabat lama yang selalu menghadirkan semangat tradisi. Senang sekali bisa bertemu kembali dalam forum penting ini.” Jan Mrazek pun menambahkan bahwa kehadiran Riyadi membuat pertemuan ini seperti sebuah reuni budaya lintas bangsa.

Riyadi sendiri merasa mendapatkan energi baru dari forum ini. “Sarasehan ini bukan sekadar diskusi ilmiah, tetapi ruang untuk merajut persahabatan dan memperdalam makna budaya. Saya bangga bisa hadir bersama tokoh dunia yang saya kenal sejak lama,” ungkapnya.

Sebagai pendidik, Riyadi menegaskan misinya untuk membawa spirit wayang ke ruang-ruang kelas. “Wayang bukan hanya tontonan, tetapi tuntunan yang sarat nilai kehidupan. Inilah yang harus diwariskan kepada generasi muda, meski mereka kini tumbuh di tengah gempuran layar digital,” tambahnya penuh keyakinan.

Forum internasional ini akhirnya tidak hanya menyoroti relevansi wayang di era digital, tetapi juga membuktikan bahwa warisan budaya mampu menjembatani bangsa-bangsa, mempertemukan sahabat lama, dan menyalakan kembali api persaudaraan lintas generasi.(Rys)

Share this:

[addtoany]

Berita Lainnya

AWPI PERS GUARD - TELIKSANDI.ID