Labusel | TELIKSANDI.id – Dua orang wartawan yang sedang melakukan investigasi dilapangan terkait dugaan Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Aparat Penegak Hukum (APH) di Kabupaten Labuhanbatu Selatan mengalami ancaman serius saat berusaha melakukan konfirmasi di Dusun Wonodadi Selang Pamoran, Desa Mandala Sena, Kecamatan Silangkitang. Insiden ini terjadi pada Minggu, (25/08/2024).
Wartawan yang berinisial M dan P, berasal dari sebuah media terbitan Jakarta, tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB dan sempat singgah di sebuah warung kopi yang berseberangan dengan rumah tempat OTT diduga terjadi.
Setelah mengumpulkan informasi awal, salah satu wartawan mendatangi rumah tersebut untuk melakukan konfirmasi lebih lanjut.
Namun, situasi berubah menjadi mencekam saat wartawan itu baru mendekati pintu rumah.
Seorang gadis yang berada di dalam rumah memanggil ibunya. Saat sang ibu keluar dan melihat wartawan, ia langsung berteriak memanggil seorang pria yang diduga memiliki hubungan dengan mantan Kepala Desa berinisial SD.
Pria tersebut datang dengan membawa parang dan mengancam wartawan tersebut. Ketegangan semakin meningkat ketika gadis yang sama merampas ponsel wartawan, sementara pria tersebut terus mengacungkan parangnya, memaksa wartawan untuk segera meninggalkan tempat.
Merasa terancam, kedua wartawan itu segera meninggalkan lokasi dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Aek Goti Silangkitang. Menanggapi laporan tersebut, Kanit Reskrim Ipda Dede segera mengerahkan timnya untuk menyelidiki lebih lanjut.
Namun, sebelum tim tiba di lokasi, seorang oknum TNI yang dikenal baik oleh para wartawan menghubungi mereka dan memberitahukan bahwa ponsel yang dirampas telah diamankan. Oknum tersebut juga meminta maaf atas insiden tersebut, mengklaim bahwa pemilik rumah, SD, adalah temannya.
Hingga berita ini diterbitkan, detail terkait jumlah orang yang terlibat dalam OTT dan modus operandi yang digunakan masih belum diketahui. Polres dan Kejaksaan setempat telah mengonfirmasi adanya OTT, namun menyatakan bahwa kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
“Mohon bersabar, kami akan segera menggelar “Press Release” ujar seorang perwakilan dari APH. (Red/MW)
Penulis : Muklas Wartam