Bantul, 19 Agustus 2024 – Dalam rangka kompetisi Madrasah Young Researcher Supercamp (MYRES) 2024, Tim MYRES dari MAN 2 Bantul yang terdiri dari Aulia dan Diyanah Mutia berhasil menyelesaikan tahap penting dalam penelitian mereka dengan melakukan pengambilan data akhir di kompleks Candi Plaosan, Klaten, Jawa Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan di bawah bimbingan Is Dwiyanti dan didampingi oleh dua tour guide berpengalaman, Sugeng dan Gunawan.
Sejak awal, Aulia dan Diyanah Mutia telah menunjukkan komitmen dan dedikasi yang tinggi terhadap penelitian mereka. Sebagai siswa yang tergabung dalam tim MYRES, mereka menyadari pentingnya penelitian ini, tidak hanya untuk memenuhi syarat kompetisi, tetapi juga sebagai wujud kontribusi mereka dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia.
Penelitian yang mereka lakukan berfokus pada studi arkeologis dan historis Candi Plaosan, sebuah situs bersejarah yang kaya akan nilai budaya dan agama. Candi Plaosan, yang terdiri dari dua kelompok candi kembar yaitu Plaosan Lor dan Plaosan Kidul, dikenal sebagai simbol toleransi dan harmoni antara agama Buddha dan Hindu di masa lampau. Penelitian tim MYRES MAN 2 Bantul ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam tentang arsitektur, relief, dan simbolisme yang terdapat di candi tersebut.
Persiapan menuju tahap pengambilan data akhir ini tidaklah mudah. Aulia dan Diyanah Mutia, di bawah arahan Is Dwiyanti, telah melakukan riset literatur yang mendalam, mengumpulkan berbagai referensi, dan melakukan kunjungan lapangan awal untuk menentukan fokus penelitian mereka. Sebelum berangkat ke Candi Plaosan, tim juga melakukan diskusi intensif untuk merancang metodologi yang tepat agar data yang diperoleh dapat memberikan hasil yang valid dan reliabel.
Pada hari Selasa, 19 Agustus 2024, tim MYRES akhirnya tiba di kompleks Candi Plaosan. Kedatangan mereka disambut oleh Sugeng dan Gunawan, tour guide yang telah berpengalaman dalam mendampingi peneliti dan wisatawan di situs ini. Kedua tour guide ini berperan penting dalam memfasilitasi proses pengambilan data, mulai dari memberikan informasi sejarah, mengarahkan tim ke area-area penting, hingga membantu menjelaskan detail arsitektur dan relief candi.
Sugeng dan Gunawan menjelaskan bahwa Candi Plaosan dibangun pada abad ke-9 oleh Rakai Pikatan, seorang raja dari Kerajaan Mataram Kuno, sebagai bentuk penghormatan kepada permaisurinya yang beragama Buddha, Pramodhawardhani. Kompleks candi ini menunjukkan adanya perpaduan antara unsur-unsur Buddha dan Hindu, yang tercermin dalam desain dan ornamen candi. Penjelasan ini menjadi dasar penting bagi Aulia dan Diyanah Mutia dalam menganalisis data yang mereka peroleh. “Pengambilan data ini adalah langkah krusial dalam penelitian mereka. Saya sangat bangga dengan upaya yang telah dilakukan oleh Aulia dan Diyanah. Mereka telah menunjukkan keseriusan dan ketekunan yang luar biasa dalam menjalani setiap tahap penelitian ini,” ujar Is Dwiyanti.
Dalam beberapa minggu ke depan, tim MYRES MAN 2 Bantul akan fokus pada penyelesaian laporan penelitian mereka dan mempersiapkan presentasi untuk kompetisi MYRES. Mereka berharap hasil penelitian ini tidak hanya dapat memberikan kontribusi bagi pemahaman sejarah dan budaya Indonesia, tetapi juga dapat menginspirasi siswa lain untuk lebih mencintai dan melestarikan warisan budaya bangsa. Kegiatan di kompleks Candi Plaosan ini menjadi penutup dari rangkaian penelitian lapangan tim MYRES. Selanjutnya, mereka akan memasuki tahap analisis dan penyusunan laporan, yang diharapkan dapat membawa mereka meraih prestasi di tingkat nasional.
Kontributor: Khuzaifah