MALUKU TENGAH, TELIKSAKDI.ID – Sesuai dengan agenda pertemuan di Gedung Sekolah MAN 1 Negeri Tulehu Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) akhirnya terwujud. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Generasi Anti Narkoba (GANN) gelar sosialisasi di ruang terbuka yang di pandu oleh Sang Senator Muda Asal Maluku Yakni, Ana Latuconsina.
“Pertemuan tersebut tepat pada tanggal 12 september 2019 yang telah di rencanakan beberapa waktu lalu dengan Tema ” Pencegahan Terhadap Bahaya Narkoba di Maluku (PTBNM). sejajar dengan apa yang telah menjadi komitmen bersama, sehingga akhirnya berjalan sesuai harapan di sebuah ruang sekolah yang sederhana ini, (Jelas Ketua DPD)
Disamping itu juga, proses konsolidasi pencegahan bahaya narkoba telah di buka oleh Ana Latuconsina selaku Dewan Kehormatan Generasi Anti Narkoba. Dia juga merupakan salah satu Anggota Dewan Pimpinan Daerah Provinsi Maluku yang ke tiga kalinya. Terlepas dari itu juga, dia adalah salah satu Kepala Pusat di Bidang Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak sejak lama. (Pungkas Saimima)
“Kata dia juga, di belakang Ana Latuconsina, masih ada dewan penasehat yaitu Widya Pratiwi istri dari Irjen Pol Drs Murad Ismail Selaku Gubernur Maluku. Masih ada juga Dewan Penasehat Generasi Anti Narkoba yaitu, Anggota Dewan Terpilih Provinsi Maluku dapil Kota Ambon di tahun ini masa bakti 2019-2024 yaitu Hj. Rostina Hasyim. “Kata dia”
Ada juga sang motivator Ustazd Arshal Richart Tuasikal yang mempunyai wawasan terhandal sebagai Direktur Pusat Kajian dan Dakwa. Ada juga nara Sumber yang hadir pada hari ini. Ambon 12 september 2019.
Dalam konsolidasi tersebut di isi sebagaimana di maksud untuk pencegahan terhadap bahaya narkoba di Maluku seperti apa yang telah di jelaskan oleh Ana Latuconsina bahwa maluku adalah kawasan merah. Maka dari itu DPD GANN di bentuk untuk berperang sebagai Tim Monitoring guna mencegah tindakan kejahatan yang sering kali terjadi merusak masa depan Anak Bangsa. Tegas SSaimim yang peduli terhadap kalangan Masyarakat maupun lingkup pendidikan yang ada di Maluku.
“Jika mata rantai ini dibiarkan terikat maka hancurlah masa depan Bangsa. sesuai yang pernah di yangskan oleh Letjen TNI Johanes Suryo Prabowo bahwa, Negara pecah bukan karena khilafah, Negara hancur karena tidak tegaknya Hukum dan keadilan. Jika kejahatan terus dibekali sebagai modal usaha tambahan, maka tibalah masa kehancuran. (Ujar Laki-laki yang berdarah Sirisori ini)
Menurut Ustazd Rishad Tuasikal, jika negara tidak punya kekuatan untuk melawan adanya transaksi narkoba di Republik ini maka Warganya pun ikut terjerat dalam lembah dosa. Padahal narkoba adalah salah satu musuh bubuyutan Negara tetapi lemahnya keadilan dan kekuatan yang sulit di prakarsai oleh kekuatan Hukum sehingga gampang terjadi suatu tindakan kejahatan manusia semakin eksis menyebar di seluruh wilayah yang ada di Indonesia.
Jika generasi tidak di perhatikan dengan melakukan pelayanan khusus secara rutin, Karna Maluku kini telah dikedipkan dengan lampu merah. (Pungkas sosok kajian ini).
Karena lemahnya intervensi pemerintah maka, dengan mudah ruang gerak narkoba mengajak manusia masuk dalam dunia hitam. Mencelakai akal berfikir jernih, tidak mau mendengar nasehat orang lain, dan lebih memilih hidup hancur tanpa mengejar masa depan yang gemilang.
Lanjut dia juga, jika akal sehat sudah tidak lagi berfungsi, maka dengan sendirinya umur semakin berkurang dan harga diri di perjual belikan di pasar budak demi menjunjung tinggi mata rantai kejahatan ketimbang kunci keberhasilan masa depan cerah. (Halid Suailo/teliksandi.id)