Karanganyar | Teliksandi.id – Untuk kesekian kalianya Pemerintah Kabupaten Karanganyar kembali menggelar pameran UMKM atau biasa disebut bazar oleh masyarakat Bumi Intan Pari. (Senin, 20/03/2023)
Dibawah kendali Dinas Perdagangan dan Dinas Pertanian, pameran UMKM tahun ini bertempat di Gedung Kebudayaan dengan mengusung tema ”PAMERAN GEDHEN“.
Digelar selama empat hari mulai tanggal 16 s/d 19 Maret 2023, pameran ini diikuti oleh ratusan UMKM yang bergerak disemua sektor. Mulai dari kerajinan, pertanian, perdagangan, perindustrian, agrotek bahkan juga menampilkan beberapa pertunjukan spektakuler yang berguna untuk mengundang animo masyarakat.
Bertempat di Gedung Kebudayaan yang belum lama diresmikan, Pameran Gedhen bagi UMKM ini secara resmi dibuka oleh Bupati Karanganyar. (16/03/2023)
Kepala Dinas Perdagangan Martadi yang didampingi Kepala Dinas Pertanian Siti Maesaroch, selaku penyelenggara menyampaikan pameran ini bertujuan untuk promosi produk dalam negri asli dari Karanganyar.
Rober Christanto, Wakil bupati Karanganyar yang menutup acara tersebut menyampaikan “Saat ditutup omset perdagangan mencapai Rp 2,7 Miliar atau dua kali lipat dari target yang direncanakan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar optimis bahwa UMKM di Kabupaten Karanganyar akan naik kelas”.
“Kami sudah melatih UMKM di Balai Latihan Kerja dan kemudian memasarkan produknya melalui Pameran gedhen kali ini. Saya yakin UMKM akan mampu menyerap tenaga kerja dan mampu terus menyajikan yang terbaik,” papar Rober usai menutup acara yang diikuti 240 stan lebih di Gedung Kebudayaan. (19/03/2023)
Ke depan, Rober berharap event seperti ini harus digelar kembali. Namun bukan hanya Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disdagperinaker) dan Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan (Dispertanpp) yang terlibat namun semua OPD diharapkan ikut. Misalnya Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga ikut mempromosikan pariwisata di Karanganyar. Kemudian Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) membuat sistem e-commere atau mendigitalkan produk UMKM. “Saya yakin dengan kerjasama yang apik akan membuat kesejahteraan masyarakat dapat terangkat. Apalagi keinginan Presiden Joko Widodo yang membuat zero kemiskinan ekstrem akan terwujud jika upaya seperti ini kita galang terus-menerus,” tambahnya.
Sementara Panitia Pameran Gedhen, Siti Maisyaroch, mengatakan antusias masyarakat untuk melihat pameran sangat tinggi. Terbukti omset selama 4 hari, Rp 2.758.115.000. Angka besar tersebut didorong penjualan enam mobil yang terjual. Kemudian, Siti Maysaroh melaporkan omset penjualan selama empat hari. Dari produk pertanian omset sebanyak Rp 715.025.000, dari UKM industri terjual omset Rp 2.043.090.000. Total Rp 2.758.115.000. pihaknya berharap agenda kegiatan terus dilakukan untuk meningkatkan perkonomian, idustri, dan pertanian. “Selama pameran, panitia juga melakukan penilaian stand yang ada. Penilaian itu dari larisnya dan banyak pengunjungnya,“ pungkasnya.
(Red/Hsn007)