Bantul, 5 Desember 2024 – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bantul kembali melaksanakan Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) secara daring (dalam jaringan), memanfaatkan platform digital SMART MANDABA yang dikembangkan oleh madrasah untuk mendukung proses belajar mengajar yang lebih efisien dan modern. Asesmen yang dimulai pada hari ini, diikuti oleh seluruh siswa kelas X, XI, dan XII untuk mengevaluasi pemahaman mereka terhadap materi yang telah diajarkan selama satu semester.
Suasana di MAN 2 Bantul tampak tenang dan penuh konsentrasi pada hari pertama Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS). Siswa-siswi terlihat sangat fokus dan serius dalam mengikuti ujian yang menjadi penentu pencapaian mereka di semester ini.
Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, menjelaskan bahwa penerapan sistem asesmen daring ini merupakan upaya untuk mengikuti perkembangan teknologi sekaligus memastikan kelancaran ujian dalam situasi yang semakin bergantung pada digitalisasi. “Dengan SMART MANDABA, siswa dapat mengerjakan soal ujian dengan mudah dan nyaman tanpa mengurangi kualitas dan keakuratan evaluasi pembelajaran. Kami juga memastikan bahwa sistem ini dilengkapi dengan berbagai fitur untuk mendukung kejujuran dalam ujian,” ujar Nur.
Platform SMART MANDABA dirancang khusus untuk memfasilitasi proses asesmen yang efektif dan aman. Beberapa fitur unggulannya termasuk pengawasan ujian secara real-time, sistem acak soal, dan kemampuan untuk memonitor kecepatan pengerjaan setiap siswa.
Nafisa, salah seorang siswa kelas XII IPS, mengungkapkan bahwa ujian dilaksanakan secara daring, ia merasa nyaman dan tidak kesulitan dalam mengakses SMART MANDABA. “Platform ini sangat membantu kami untuk mengikuti ujian dengan mudah. Selain itu, soal-soalnya juga sudah terstruktur dengan baik dan waktu pengerjaannya cukup sesuai. Kami juga diberi waktu untuk melakukan persiapan terlebih dahulu, jadi tidak terlalu terburu-buru,” tuturnya.
Sementara itu, Dani, siswa kelas XII IPS, menambahkan bahwa pelaksanaan ujian daring ini memberikan pengalaman yang berbeda namun tetap efektif. “Meskipun kami biasanya belajar di kelas secara tatap muka, ujian daring melalui SMART MANDABA tetap memberikan tantangan tersendiri. Saya merasa lebih fokus karena ujian ini dilengkapi dengan berbagai fitur pengamanan untuk menghindari kecurangan,” kata Dani.
Sebagai langkah antisipasi, pihak sekolah juga menyediakan layanan bantuan teknis bagi siswa yang mengalami kendala teknis saat mengikuti ujian daring. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada siswa yang terhambat dalam mengikuti asesmen hanya karena masalah perangkat atau koneksi internet.
Dengan dilaksanakannya asesmen sumatif akhir semester secara daring melalui SMART MANDABA, MAN 2 Bantul semakin menunjukkan komitmennya dalam mengadopsi teknologi dalam dunia pendidikan. Asesmen ini tidak hanya bertujuan untuk mengukur pemahaman akademik siswa, tetapi juga untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan pendidikan di era digital.
Kontributor: Sri Suharyanti