Pasbar Prov. Sumbar, teleksandi.id – Berdasarkan informasi sejumlah masyarakat dan pihak lainnya, yang mempertanyakan mengenai pembangunan object wisata dan perkembangan kepariwisataan di Pasaman Barat.
Mereka menilai, pembangunan dan perkembangan pariwisata di daerah ini, seakan tak terlihat. Persoalan ini pun menjadi pertanyaan bagi mereka, ada apa sebenarnya ?
Untuk lebih memastikan mengenai hal ini, kami pun menemui Dinas Pariwisata Pasbar baru – baru ini. Kadis Pariwisata Tantri Desniwarti, yang ditemui pada saat itu, lebih mempercayakan Sekdis Devi Irawan, untuk menjelaskan persoalan tersebut.
Menurut Devi Irawan, tidak adanya dana dari pemerintah untuk pembelian lahan, membuat pembangunan sejumlah object wisata potensial di Pasaman Barat menjadi terkendala.
Hal ini menyebabkan, banyak object wisata di Pasaman Barat yang tak terkelola, sehingga tidak dapat memberi kemajuan bagi pembangunan daerah dan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat.
“Kami sangat mengharapkan kesadaran dan kesedian masyarakat membebaskan lahannya, untuk membangun sarana dan prasarana penunjang object wisata, sehingga bisa memberikan kontribusi balik bagi mereka”, jelas Devi Irawan.
Devi Irawan menuturkan, bagi masyarakat yang bersedia membebaskan lahannya, dapat menjadi pengelola dengan pembagian 85 persen penghasilan untuk pengelola dan 15 persennya untuk PAD, dari pemasukan object wisata tersebut.
Seperti diketahui sebelumnya, daerah ini kaya akan object wisata, yang jika dikelola, tentunya bisa memberikan pemasukan bagi daerah dan juga masyarakat setempat.
Wisata pantai Pasaman Barat, tak hanya Pantai Sasak dan Air Bangis, karena masih ada Pantai lainnya, yang masih alami dan eksotik, seperti Pantai Sikabau, Katiagan, Sikilang, Maligi dan pantai lainnya.
Demikian juga dengan wisata Gunung Talamau, yang sangat diminati oleh para pendaki, wisata air terjun, pemandian air panas di Sinuruik dan yang membuat daerah lainnya penasaran, tentunya adalah object wisata Danau Laut Tinggal di Proman Ampalu Kecamatan Gunung Tuleh.
Lambatnya perkembangan pariwisata Pasaman Barat, diperparah dengan tidak adanya promosi wisata dan paket perjalan wisata melalui tour dan travel, serta kurangnya kompetensi pegawai dinas di bidang tersebut, adalah sejumlah persoalan lainnya yang juga terlihat. (Zein)