Sukoharjo, 12 April 2025 –Pagi yang hangat di Pendopo Satya Praja menjadi saksi peristiwa penting bagi gerakan mahasiswa Islam: Pelantikan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Sukoharjo masa khidmat 2024–2025. Mengangkat tema “Affirmantis Est Probare, Sukoharjo Abyudaya”, prosesi ini bukan semata seremoni—melainkan manifestasi tekad kolektif untuk menghadirkan PMII sebagai lokomotif transformasi di wilayah yang tengah tumbuh secara sosial dan spiritual.
Tema ini, yang berarti “Membenarkan adalah Membuktikan”, mencerminkan semangat gerakan yang tak hanya berhenti pada wacana, namun mengakar kuat dalam praksis. Sukoharjo Abyudaya bukan sekadar slogan, melainkan visi besar tentang kemajuan berbasis nilai dan daya intelektual.
Hadir dalam perhelatan ini jajaran penting dari unsur pemerintahan, militer, kepolisian, tokoh masyarakat, dan organisasi kepemudaan:
– Bupati Sukoharjo, Hj. Etik Suryani, S.E., M.M.,
– Wakil Bupati, Eko Sapto Purnomo, S.E.,
– Wakil Ketua DPRD, Sardjono, S.E., M.M.,
– Dandim Sukoharjo, Letkol Inf. Supri Siswanto,
– Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggarto Hadi Prabowo,
– Para Kepala Dinas Kabupaten Sukoharjo,
– Ketua PCNU Sukoharjo, H. Khomsun Nur Alif, S.Ag.,
– Ketua IKA PMII & Mabimcab, KH. Ahmad Hafidh, S.Ag., M.Ag.,
– Perwakilan PB PMII, Sahabat Akhlis Aulia Rohim,
– Ketua PKC PMII Jawa Tengah, Sahabat Ahmad Farichin,
– Ketua KOPRI PKC, Betari Imas Shinta,
– serta unsur Cipayung Plus, KNPI, dan Banom NU.
Bupati Sukoharjo, Hj. Etik Suryani dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan harapan besar terhadap peran strategis PMII: “Kami meyakini PMII adalah mitra strategis pemerintah daerah dalam menjaga harmoni sosial dan menumbuhkan kesadaran kritis generasi muda. Pemerintah daerah terbuka untuk sinergi yang membangun.”
Dalam sambutan penuh semangat, perwakilan PB PMII, Sahabat Akhlis Aulia Rohim menyampaikan: “Pelantikan ini bukan seremoni, melainkan deklarasi intelektual bahwa kader PMII siap menjadi arsitek peradaban yang berakar pada nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah, dan bergerak di ruang strategis kebangsaan.”
Sementara itu, Ketua PKC Jawa Tengah, Sahabat Ahmad Farichin menegaskan pentingnya PMII sebagai ruang sintesis antara tradisi dan kemajuan: “PMII hari ini bukan hanya menjawab zaman, tapi menantangnya. Kita harus keluar dari zona nyaman aktivisme—membawa perubahan dari ruang kampus ke tengah masyarakat.”
Prosesi pelantikan ini juga menjadi ruang afirmasi nilai-nilai gerakan kader. Teriakan “Hidup mahasiswa, hidup rakyat, hidup PMII dan Salam Pergerakan” menggema kuat, disambut tepuk tangan penuh keyakinan dari para hadirin.
Barisan juang Komisariat Raden Mas Said Surakarta dan Ageng Pengging, bersama Rayon RSGJ, RSKJ, RMH, RAAB, dan RAW tampak menjadi tumpuan utama gerakan regeneratif PMII ke depan.
Dengan semangat “Affirmantis Est Probare”, PMII Sukoharjo menatap masa depan dengan penuh keberanian. Ini bukan hanya pelantikan, tapi penegasan: bahwa PMII hadir untuk membuktikan, bukan sekadar membenarkan. Sukoharjo Abyudaya bukan utopia—ia sedang diperjuangkan, hari ini juga.(Red/Cak Andong)