Bantul – Guru Ekonomi MAN 2 Bantul, Fitria Endang Susana, turut serta dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Ekonomi SMA/MA se-Kabupaten Bantul pada Kamis, 14 November 2024, di SMA 3 Bantul. Kegiatan ini mengangkat tema besar “Implementasi Pembelajaran Diferensiasi dan Pendekatan Deep Learning dalam Kurikulum Terbaru.”
MGMP kali ini menghadirkan narasumber berkompeten yang membahas strategi pembelajaran untuk mendorong pemahaman siswa secara mendalam melalui pendekatan pembelajaran deep learning dan diferensiasi. Topik tersebut relevan dengan tuntutan kurikulum baru yang mengutamakan kompetensi abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.
Deep learning dalam konteks pendidikan adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam, analitis, dan aplikatif. Tujuannya adalah membuat siswa mampu mengaitkan konsep yang dipelajari dengan situasi nyata, menganalisis masalah, dan menghasilkan solusi inovatif.
Berbeda dengan pembelajaran tradisional yang sering berfokus pada hafalan, deep learning mendorong siswa untuk:
- Berpikir Kritis: Mengolah informasi secara analitis dan membuat keputusan berdasarkan data yang tersedia.
- Memecahkan Masalah: Mencari solusi kreatif untuk situasi kompleks.
- Kolaborasi: Bekerja dalam tim untuk mencapai tujuan bersama.
- Pembelajaran Mandiri: Mengembangkan kemampuan belajar sepanjang hayat dengan memanfaatkan berbagai sumber informasi.
Dalam implementasinya, guru dituntut untuk merancang pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif melalui proyek, studi kasus, diskusi mendalam, dan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning).
Pada sesi MGMP, materi tentang deep learning disampaikan dengan penekanan pada strategi praktis yang dapat langsung diterapkan di kelas. Guru diajak untuk merancang pembelajaran yang memadukan berbagai metode, seperti penggunaan teknologi digital, asesmen berbasis kinerja, dan kolaborasi antar siswa.
Fitria Endang Susana menyatakan bahwa pendekatan ini memberi banyak manfaat bagi siswa. “Dengan deep learning, siswa tidak hanya sekadar memahami konsep Ekonomi, tetapi juga dapat menerapkannya dalam konteks kehidupan nyata. Mereka belajar untuk berpikir kritis, kreatif, dan mandiri,” ujarnya.
Pendekatan Deferensi adalah pendekatan dalam proses belajar-mengajar yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan, minat, dan gaya belajar siswa yang beragam. Dengan pendekatan ini, guru memberikan berbagai strategi, materi, dan kegiatan belajar yang memungkinkan setiap siswa mencapai tujuan pembelajaran dengan cara yang paling sesuai bagi mereka. Adapun Prinsip Utama Pembelajaran Diferensiasi antara lain 1) Fleksibilitas: Guru menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan individu siswa. 2) Berpusat pada Siswa: Fokus utama adalah memberikan pengalaman belajar yang relevan dan bermakna bagi setiap siswa; 3) Penggunaan Beragam Strategi: Guru menggunakan metode seperti pembelajaran berbasis proyek, diskusi kelompok, dan tugas kreatif yang sesuai dengan kebutuhan siswa; 4) Asesmen Berkelanjutan: Guru melakukan asesmen untuk memahami kemampuan awal siswa, memantau perkembangan, dan menyesuaikan pembelajaran.
Komponen Pembelajaran Diferensiasi antara lain 1) Diferensiasi Konten, Guru memberikan materi dengan tingkat kesulitan yang bervariasi atau menyajikannya melalui berbagai format, seperti teks, video, atau diskusi; 2) Diferensiasi Proses, Proses belajar disesuaikan dengan gaya belajar siswa. Contohnya, siswa visual mungkin belajar melalui diagram, sementara siswa kinestetik lebih memahami dengan praktik langsung;3) Diferensiasi Produk, Siswa diberi pilihan untuk menunjukkan pemahaman mereka melalui berbagai cara, seperti membuat laporan, presentasi, atau proyek kreatif; 4) Diferensiasi Lingkungan, Guru menciptakan lingkungan belajar yang mendukung siswa, baik secara fisik maupun emosional, misalnya dengan menyediakan ruang untuk kerja kelompok atau individu.
Dengan penerapan pembelajaran diferensiasi, guru tidak hanya menjadi fasilitator, tetapi juga mentor yang membantu siswa mengembangkan potensi terbaik mereka. Pendekatan ini menjadi salah satu metode yang sangat relevan di era pendidikan modern, di mana keragaman siswa menjadi aset yang harus dihargai dan dikembangkan.
Pembelajaran diferensiasi menjadi pelengkap penting dalam menerapkan pendekatan deep learning. Konsep ini memungkinkan guru menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan, minat, dan gaya belajar siswa yang beragam.
“Pembelajaran diferensiasi sangat mendukung keberhasilan deep learning karena setiap siswa memiliki kebutuhan unik. Dengan memahami perbedaan tersebut, guru dapat menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan inklusif,” tambah Fitria Endang Susana.
Fitria Endang Susana berharap dapat mengintegrasikan pembelajaran berbasis deep learning di MAN 2 Bantul. Ia berencana menerapkan metode ini dalam mata pelajaran Ekonomi untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
“Pembelajaran deep learning adalah langkah maju yang sangat relevan di era digital ini. Saya optimis pendekatan ini akan membantu siswa tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan yang siap digunakan di dunia nyata,” jelasnya.
MGMP Ekonomi ini menjadi ajang penting bagi guru untuk saling belajar, berbagi, dan berkembang. Dengan mengintegrasikan pembelajaran diferensiasi dan deep learning, diharapkan pendidikan Ekonomi di Kabupaten Bantul, termasuk MAN 2 Bantul, dapat terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan mencetak generasi muda yang kompeten dan berdaya saing global.
Kontributor: Fitria Endang Susana