TELIKSANDI
NEWS TICKER

Finalis ASN Excellent MAN 2 Bantul Jawab Pertanyaan Juri ASN Excellent Kabupaten Bantul terkait Lulusan Berkarakter

Rabu, 4 Desember 2024 | 4:25 pm
Reporter:
Posted by: Jo Han
Dibaca: 79

Bantul, 2 Desember 2024 – Fitria Endang Susana, guru MAN 2 Bantul yang menjadi finalis ASN Excellent Kementerian Agama Kabupaten Bantul, memaparkan inovasi unggulannya, Sistem Pembelajaran Blok (Simbok), di hadapan dewan juri dalam presentasi yang berlangsung di PLUT Kementerian Agama Bantul. Salah satu momen penting adalah saat Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul, Ahmad Sidqi, mengajukan pertanyaan kritis terkait dampak Simbok dalam membentuk lulusan berkarakter yang siap memasuki dunia kerja. Ahmad Sidqi menekankan bahwa dunia pendidikan tidak hanya bertujuan menghasilkan siswa dengan prestasi akademik tinggi, tetapi juga lulusan yang memiliki karakter kuat dan keterampilan yang relevan untuk dunia kerja. Ia bertanya, “Sejauh mana Simbok berkontribusi dalam mempersiapkan lulusan MAN 2 Bantul agar memiliki karakter unggul dan siap kerja?” Pertanyaan ini menjadi perhatian utama karena relevansi antara pendidikan dengan tuntutan dunia kerja semakin menjadi sorotan di era globalisasi.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Fitria menjelaskan bahwa Simbok tidak hanya fokus pada peningkatan hasil akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa. Ia menyebut bahwa sistem ini telah dirancang untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter seperti disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama, yang diterapkan selama proses pembelajaran berlangsung. “Dalam Simbok, siswa tidak hanya didorong untuk menguasai materi akademik, tetapi juga dilatih untuk bekerja secara kolaboratif, mengelola waktu dengan baik, dan menyelesaikan proyek-proyek yang mengasah keterampilan mereka. Hal ini menjadi bekal yang sangat penting untuk dunia kerja,” jelas Fitria.  Dewan juri memberikan apresiasi terhadap penjelasan Fitria yang komprehensif. Ahmad Sidqi memuji pendekatan integratif yang diterapkan melalui Simbok. Ia menyebut bahwa fokus pada pengembangan karakter merupakan langkah strategis yang sejalan dengan visi pendidikan Kementerian Agama. “Madrasah tidak hanya dituntut untuk mencetak generasi yang cerdas, tetapi juga generasi yang berakhlak dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan zaman,” ujar Ahmad Sidqi.

Namun, ia juga memberikan saran agar implementasi Simbok dilengkapi dengan program monitoring jangka panjang untuk mengevaluasi dampaknya terhadap kesiapan lulusan, baik dari segi kompetensi teknis maupun non-teknis. “Kita perlu memastikan bahwa inovasi ini terus relevan dengan kebutuhan dunia kerja yang selalu berkembang,” tambahnya.

Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rakmawati, yang turut mendampingi Fitria dalam presentasi ini, menyampaikan bahwa inovasi Simbok adalah bagian dari komitmen madrasah untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan relevan. Ia menyebut bahwa pembelajaran berbasis blok telah menjadi salah satu strategi unggulan dalam membekali siswa dengan kompetensi abad ke-21. “Kami percaya bahwa pembelajaran tidak hanya soal nilai akademik, tetapi juga soal bagaimana siswa mampu mempraktikkan nilai-nilai yang diajarkan dalam kehidupan sehari-hari. Simbok membantu kami mencapainya,” kata Nur Hasanah.

Fitria menutup penjelasannya dengan harapan bahwa inovasi Simbok dapat terus dikembangkan dan menjadi inspirasi bagi madrasah-madrasah lain. Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus mengevaluasi dan menyempurnakan sistem ini agar dampaknya semakin terasa, tidak hanya di MAN 2 Bantul, tetapi juga di dunia pendidikan pada umumnya. Dengan dedikasi dan inovasi seperti ini, Fitria Endang Susana tidak hanya membuktikan dirinya sebagai guru yang kreatif dan inovatif, tetapi juga membawa nama baik MAN 2 Bantul di tingkat Kementerian Agama Kabupaten Bantul. Semua pihak kini menantikan hasil akhir dari ajang ASN Excellent, yang diharapkan dapat memberikan inspirasi baru bagi dunia pendidikan.

Kontributor: Fitria Endang Susana

Share this:

[addtoany]

Berita Lainnya

AWPI PERS GUARD - TELIKSANDI.ID