TELIKSANDI
NEWS TICKER

Ecobrick: Sarana Pengelolaan Sampah Plastik Menuju DI Yogyakarta Go Green Place

Selasa, 25 Juni 2019 | 9:36 pm
Reporter:
Posted by: admin
Dibaca: 796
Oleh: 
Dinar Westri Andini, Trisniawati, Wahyu Setya Ratri
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

OPINI

Sampah plastik merupakan sampah anorganik yang banyak dibuang oleh rumah tangga, industri, toko, perusahaan, dll. Sampah plastik merupakan sampah yang sulit terurai di alam bahkan perlu waktu ribuan tahun untuk menguraikan sampah plastik.

Sampah plastik uang dibakarpun tidak akan hilang dan malah lebih berbahaya apabila tercampur di tanah dan air akan menjadi racun apabila masuk ke tubuh manusia.

Sarana Pengelolaan Sampah Plastik Menuju DI Yogyakarta Go Green Place

Berbagai permasalahan mengenai sampah plastik menjadi polemik di Indonesia, misalnya terjadi penyelundupan sampah plastik di Batam dan Surabaya. Hal ini menunjukkan pengelolaan sampah plastik yang belum optimal makin meningkatkan impor sampah plastik ke Indonesia.

Oleh karena itu perlu kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah plastik baik mencegah penggunaan plastik yang berlebihan dan mengelola dengan 5 R (Reuse, Recycling, Recovery, Replacing dan Refilling) sampah plastik yang ada.

Salah satu pengolahan sampah plastik adalah dengan ecobrick. Ecobrick dianggap dapat menjadi salah satu solusi pengolahan sampah plastik yaitu dengan dibubah kembali menjadi barang yang dapat digunakan lagi, misalnya disusun menjadi pot, meja, kursi, kolam, bahkan menjadi rumah untuk hiasan taman.

Ecobrick adalah usaha pemanfaatan sampah non organik seperti plastik, kresek dengan dimampatkan menjadi satu di dalam botol plastik dan bisa digunakan untuk membuat berbagai alat yang berguna dan bermanfaat.

Sampah plastik yang dimasukkan ke dalam botol air mineral adalah sampah plastik yang kering, apabila masih ada air dalam sampah plastik maka dijemur terlebih dahulu. Selanjutnya agar sampah plastik mudah dimasukkan ke dalam botol maka sampah terlebih dahulu digunting sehingga menjadi potongan yang kecil-kecil.

Kemudian pada dasar dan ujung botol diisikan dengan sampah plastik yang tipis, sedangkan isi pada bagian tengah dapat diisi sampah plastik dengan ukuran yang tebal seperti sampah plastik deterjen, minuman, makanan, mika, dan lain-lain.

Untuk ukuran botol air mineral 300ml minimal terisi sampah plastik 130-150 gram, dan untuk botol air mineral 600ml minimal terisi sampah plastik 390-450 gram. Botol harus padat dan mampat terisi sampah plastik agar kuat apabila diduduki atau tertimpa benda berat.

Botol yang telah terisi dengan sampah plastik kemudian dirangkai menjadi bangku, meja, atau pot. Untuk membuat bangku idealnya diperlukan 12 botol air mineral. Cara menyusunnya adalah dengan merangkai botol air mineral dengan ukuran yang sama dan disejajarkan dengan garis yang ada di botol kemudian dilem menggunakan lem silikon.

Setelah itu rangkaian botol tidak boleh dipindahkan letaknya dan didiamkan selama 1×24 jam. Produk hasil ecobrick pun siap digunakan untuk mempercantik rumah dan berguna bagi keperluan rumah tangga. Pengelolaan sampah plastik dengan ecobrick ini telah dilakukan oleh warga masyarakat desa Jatirejo, Lendah, Kulon progo, Yogyakarta.

Warga masyarakat antusias dalam membuat ecobrick khususnya dalam pemampatan sampah plastik ke botol air mineral. Harapannya dengan pengolahan sampah plastik dengan ecobrck ini D.I Yogyakarta akan menjadi go green place yang ramah lingkungan. (***)

Share this:

[addtoany]

Berita Lainnya

AWPI PERS GUARD - TELIKSANDI.ID