Amman, LiputanIslam.com – Dewan Norwegia untuk Pengungsi (Norwegian Refugee Council/NRC) menyatakan tak ada pemenang dalam konflik di Yaman antara pasukan koalisi pimpinan Saudi di satu pihak dan kelompok Ansarullah (Houthi) yang menguasai Sanaa, ibu kota Yaman, dan sejumlah provinsi di negara ini.
Lembaga bantuan yang bernaung di bawah PBB ini menjelaskan bahwa pertempuran di provinsi Hudaydah masih berlanjut dan masih terjadi serangan udara ke kawasan selatan Hudaydah meskipun tak sedahsyat sebelumnya. Intensitas perang menurun demi memberi peluang kepada Utusan Khusus PBB untuk Yaman Martin Griffiths untuk melakukan upaya mediasi menuju perdamaian.
Menurut NRC, situasi di dalam kota Hudaydah masih tenang meskipun sesekali terjadi kontak senjata pada malam hari, dan sebagian jalan di dalam kota terblokir oleh kubu-kubu pertahanan.
Sementara itu, Pusat Media Ansarullah merilis data kerugian yang dialami oleh pasukan koalisi dalam perang dengan tentara Yaman dan Komite Rakyat yang berafiliasi dengan Ansarullah di kawasan pesisir barat Yaman selama satu setengah tahun terakhir, yaitu dari Januari 2017 hingga Mei 2018.
Data itu antara lain menyebutkan bahwa kubu Saudi kehilangan 1109 peralatan tempur berupa; 16 tank, termasuk 5 unit tank Abrams; 246 unit kendaraan lapis baja; dan 847 unit peralatan militer lain. Saudi juga kehilangan 9 unit kendaraan tempur laut antara lain 1 unit kapal perang Madinah dan 5 unit kapal perang lain, serta kehilangan 9 unit peralatan tempur udara antara lain 2 helikopter Apache, 2 pesawat nirawak MQ-9, dan 11 nirawak lain.
sumber:liputanislam.com