Dari kiri: Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden Jokowi, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Terpilih 2019-2024 Ma’ruf Amin dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto saat menghadiri Pembukaan Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis, 8 Agustus 2019. Dok PDIP
POLITIK, TELIKSANDI.ID – Nyaris semua tokoh yang hadir dalam Kongres V PDIP, kena sindir Megawati Soekarnoputri dalam acara pembukaan acara yang dihelat di Grand Inna Beach Bali pada Kamis, 8 Agustus 2019. Mulai dari Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hingga Presiden Joko Widodo atau Jokowi, semua kebagian jatah Mega.
Pertama, Ketua Umum PDIP ini menyentil Airlangga soal konsistensi menjalankan UU MD3 yang memberikan hak pimpinan DPR kepada parpol pemenang pemilu. “Pak Airlangga, jangan mblenjani (ingkar) lho. Ini UU MD3 lho,” kata Mega dalam sambutannya.
Mendengar kalimat tersebut, Airlangga langsung berdiri dan menelungkupkan kedua tangannya. Aturan UU MD3 yang dimaksud Mega adalah bahwa parpol pemenang pemilu mendapatkan kursi Ketua DPR.
Pada 2014, PDIP menjadi pemenang pemilu, namun jatah kursi Ketua DPR tak jatuh ke PDIP karena terbatas aturan. Akhirnya Golkar yang mendapat jatah itu. “Dilihat ini sama anak-anakku, jaman dulu kita dikibuli terus loh. Untung Bu Mega lapang dada,” kata dia disambut tawa peserta. “Katanya partai pemenang jadi Presiden RI, eh kue dipotong. Gile. Ini republik Indonesia yang kita cintai, gile deh.”
Selain Airlangga, anak Soekarno ini juga menyindir Prabowo Subianto yang sempat ingin merebut Jawa Tengah dengan memindahkan posko pemenangan 02 ke kandang banteng tersebut saat masa kampanye pilpres 2019 lalu. Ketika itu, Mega mengaku langsung turun tangan.
“Pak Prabowo ini kan katanya dipindahkan poskonya ke Jawa Tengah. Saya udah mikir, gue datangin juga nih Si Bowo. Jengkel dong, udah tahu itu tempatnya banteng,” ujar dia disambut tawa Prabowo dan juga peserta kongres.
Namun, akhirnya Mega turun tangan dan memerintahkan langsung kadernya bergerak mengamankan suara. “Ketika itu saya perintahkan, hey banteng setop merumput. Gosok tanduk kamu, serbuuuuu,” kata dia. “Haduh, capek juga lho, Pak. Situ sih bikin capek-capek saya.”
Tak ketinggalan, Presiden Jokowi yang juga kader PDIP kena bagian oleh Mega. Dia sempat menyindir Jokowi yang menugaskan Mega menjadi Dewan Pengarah BPIP yang statusnya saat itu hanya unit kerja presiden.
“Saya bilang, jelek-jelek ini saya mantan presiden lho. Masak saya melorot (jabatannya). Pak Jokowi kan kebangetan ya. Enggak liat saya he,” ujar Mega berkelakar. Presiden memang hadir dalam acara pembukaan kongres V PDIP.
Belakangan, Megawati meminta agar BPIP diubah menjadi sebuah badan yang bertanggungjawab langsung kepada presiden.
“Terus sampai hari ini, susah banget lho ketemu pak Jokowi. Aduh payah deh. Padahal saya ini kan empoknya. Empok itu Ibu. Bayangkan, aku garuk-garuk kepala deh,” katanya.
Sumber: TEMPO