Pasuruan | teliksandi.id – Peranan Jurnalistik di Pasuruan raya memperjuangkan dalam mempertahankan kemerdekaan RI dilakukan oleh berbagai kalangan salah satunya adalah para jurnalis. Dengan menggunakan media massa para jurnalis berusaha untuk membengkokkan semangat rakyat untuk ikut dalam usaha mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih.
Namun peran jurnalistik dalam mempertahankan menyongsong kemerdekaan seolah olah termarjinalkan. Mengingat dimana para jurnalis menggunakan kreatifitas kejurnalistikan sebagai sarana perjuangan pada masa revolusi fisik dengan tulisan-tulisan yang berupa propaganda penerangan serta kritik terhadap pemerintah.
Mas Gundul (Panggilan akrap Rachmat..red). Ia menilai Kalau kita amati bersama banyak rumusan masalah dalam penelitian para jurnalistik saat ini diantaranya adalah bagaimana kondisi sosial politik di kota Pasuruan pasca proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945. Terlebih menjelang pilkada 2024 yang tidak lama akan berlangsung serentak.
Sudah seharusnya berbagai pihak memberikan spot apresiasi dalam dunia jurnalistik, khususnya bagi rekan-rekan/ penggiat-penggiat jurnalist di kota Pasuruan. Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi sosial dan sekaligus untuk bisa mengetahui perkembangan jurnalistik di kota/kab Pasuruan dari tahun 1945-1949 hinga saat ini.
“Dapat kita simpulkan atas perkembangannya baik secara nasional atau lokal (per-daerah, yang ada..red,) berbagai bidang perkembangan dunia jurnalistik sangat mempunyai andil dan sangat berperan. Contoh, di kota/kab Pasuruan sejak tahun 1945-1949, bagaimana peranan jurnalistik dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Pasuruan raya hingga saat ini,” terang Rachmat. Sabtu (24 Agustus 2024).
Rachmat juga mengatakan, sudah seharusnya berbagai pihak memberikan spot apresiasi kepada rekan jurnalist atas peran mereka, khususnya para jurnalist di kota Pasuruan ini. Dengan maksud tujuan memberi rangsangan penelitian untuk dapat mengetahui kondisi sosial sekaligus untuk mengetahui perkembangan-perkembangan rekan jurnalist dari tahun 1945-1949 hinga pada tahun 2024, bahkan tahun masa yang akan datang.
Sebagaimana untuk diketahui, peranan jurnalistik dalam penelitian sejarah ada beberapa metode yang digunakan. Ada lima tahapan yaitu:
* 1. Pemilihan topik
* 2. heuristik
* 3. Kritik
* 4. interpretasi
* 5. Historiografi atau penulisan sejarah.
Hasil penelitian ini nantinya merupakan status Pasuruan pada masa revolusi fisik yang masih dipermasalahkan membuat perjuangan rakyat Pasuruan di dunia kewartawanan dengan menggunakan jurnalistik sebagai alat untuk menuangkan segala pikiran informasi serta semangat perjuangan bagi rakyat di seluruh lapisan yang ada di kota/kab Pasuruan bahkan nasional dengan melalui tulisan-tulisan karya rekan-rekan wartawan melalui berbagai surat kabar dan majalah hingga media online.
Ia, berharap hal di atas bisa dijadikan materi pengetahuan tambahan bagi para pendidik generasi muda penerus bangsa. Terhadap media massa atau jurnalistik. Materi tersebut dapat disatukan dengan hasil suatu penelitian dan diterapkan ke murid sekolah-sekolah yang berada di Pasuruan raya. Materi ini merupakan bagian dari sejarah lokal selain masuk dalam bagian sejarah nasional juga.
“Materi ini dapat membantu siswa-siswi nantinya, supaya bisa mengetahui bahwa perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan tidak hanya dapat diraih melalui perang atau diplomasi, tetapi juga dapat melalui pikiran dan semangat yang dituangkan dalam surat kabar ataupun media-media online yang berkembang pesat saat ini,” paparnya
Besar harapan, tentu dalam suatu penelitian perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai tema atau penambahan-penambahan materi lain yang bisa dilakukan dari segi objek kajian ruang lingkup spesial dan temporal nya. Misal, arsip-arsip dari surat kabar yang merupakan sumber primer dalam penelitian yang dapat diperoleh dari Arsip Nasional Republik Indonesia atau Perpustakaan Nasional Indonesia. (Redaksi)
